
Anak tidak mau belajar bukan hanya karena mereka malas, banyak faktor yang mempengaruhi mereka tertekan tidak mau belajar. Jadi, sebagai orang tua, anda tidak boleh menyalahkan anak. Berikut ini adalah faktor anak merasa tertekan sehingga tidak mau belajar.
1. Anak sudah merasa lelah dengan belajar.
Kegiatan belajar memerlukan waktu dan energi pikiran yang sangat besar agar seorang anak bisa berpikir dengan maksimal dan dapat mencerna apa yang ia pelajari. Ketika energinya sudah lemah dan sudah banyak terkuras, maka ia tidak akan ingin belajar lagi.
2. Gaya belajar yang tidak sesuai
Memilih gaya belajar untuk anak sangatlah penting. Anak akan merasa senang jika mereka menggunakan gaya belajar yang sesuai dengan dirinya, ada beberapa gaya belajar anak. Contohnya adalah:
a. Gaya belajar auditori. Cara ini adalah dengan memaparkan kata kata, berkomunikasi, membacakan cerita dan dongeng, mendengarkan lagu.
b. Gaya belajar visual. Cara ini dengan memperlihatkan gambar-gambar atau apapun yang dilihatnya. Berilah anak anda buku gambar, dongeng atau buku cerita bergambar, putarkan tayangan-tanyangan video edukasi yang menarik.
c. Gaya belajar anak taktil. Cara ini mempelajir anak dengan menyentuh. Anak harus merasakan dan menyentuh sesuatu untuk memhami bagaimana cara kerja objek yang sedang dipelajarinya. Berilah anak seperti Puzzle, menulis huruf degan jarinya diatas pasir atau tepung, atau membentuk benda dengan tanah liat.
d. Gaya belajar kinestetik. Cara ini adalah dengan melibatkan fisik atau kemapuan gerakan tubuh anak. menggunakan tubuhnya saat mempelajari tempat-tempat maupun konsep baru. Anak dengan gaya belajar anak kinestetik biasanya sangat suka pelajaran olah tubuh, seperti menari, olahraga, drama, atau yang sejenisnya.
3. Anak tidak mendapatkan apresiasi.
Pujian atau dukungan dari orang tua untuk anak sangatlah penting. oleh sebab itu tidak boleh mengabaikan pencapaian anak. Pencapaian itu pun tidak harus pencapaian yang selalu luar biasa, tapi coba untuk mengapresiasikan pencapaian mulai dari hal-hal kecil, seperti bisa menulis kata, atau membuat cerita, atau seperti dapat membuang sampah pada tempatnya.
4. Gangguan eksternal.
Gangguan eksternal yang biasanya banyak terjadi adalah adanya game online, gadget, atau media sosial dan bermain bersama temannya. Jangan biasakan anak untuk menggunakan gadget karena anak belum memiliki kontrol diri yang baik.
5. Kondisi sekitar yang tidak mendukung.
Lingkungan belajar memiliki peran yang sangat besar. Lingkungan yang tidak kondusif bisa jadi penyebab anak malas belajar, atau teman temannya yang selalu mengajaknya bermain dan anak enggan untuk menolaknya.
Seorang anak yang mengalami kemalasan dan tertekan untuk belajar dan tidak semangat belajar baik itu di rumah ataupun di sekolah harus dicari penyebabnya. Penyebab anak malas belajar bisa dari faktor internal dan faktor eksternal. Kewajiban para orangtua untuk menemukan setiap permasalahan anak yang selanjutnya diberikan solusi agar anak kembali rajin belajar dan tidak malas.