
Emosi adalah pelakuan atau kegiatan pikiran, perasan, nafsu yang mempengaruhi setiap indovidu bertindak (Goleman, 1996:411). Menurut Gohm & Clore (Safaria & Saputra, 2009: 13) emosi manusia terbagi menjadi dua yaitu emosi positif dan emosi negatif. Emosi positif adalah emosi yang membawa ketengan dan menyenangkan, seperti ceria, gembira, semangat, senang, tenang, dll. Emosi positif ini akan membuat keadaan psikologis manusia menjadi positif. Sebaliknya emosi negatif adalah emosi yang menyusahkan dan tidak menyenangkan seperti marah, dendam, kesal, kecewa, depresi, putus asa, dll. Emosi negatif ini akan membuat keadaan psikologis manusia menjadi negatif.
Menurut (Goleman, 2007:58) kemampuan mengelola emosi adalah kemampuan seseorang dalam mengatur atau mengatasi emosinya agar terungkap dengan tepat. Individu yang memiliki kemampuan mengatasi emosinya rendah, ia akan terus berusaha melawan bertarung perasaan murungnya, dan jika seorang individu memliki kemampuan mengatasi emosinya dengan, tinggi, dia akan mudah bangkit kembali dari keterpurukannya. Seseorang dengan kemampuan mengatasi emosinya yang tinggi, ai mampu menghibur diri ketika ditimpa kesedihan, dapat melepaskan kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan dan bangkit kembali dengan cepat. Dan sebaliknya individu dengan kemampuan mengelola emosinya rendah akan cenderung mudah stress, marah, tersinggung, dan mudah kehilangan semangat.
Di bawah ini adalah aspek aspek kemampuan dalam mengelola emosi menurut Goleman (1999:130-151) :
1. Mampu mengendalikan diri menjaga agar emosi tidak meluap-luap. Orang yang memiliki kemampuan mengelola emosi dalam mengendalikan diri akan mampu untuk:
a) Melawan atau menahan kemampuan untuk menghadapi situasi buruk.
b) Teguh pendirian, selalu berpikir positif, dan tidak terpengaruh dalam situasi yang berat
c) Berpikir dengan jernih dan tetap terfokus meskipun dalam tekanan.
2. Menunjukkan sifat dapat dipercaya seperti kejujuran dan integritas. Orang yang memiliki kemampuan mengelola emosi dalam sifat dapat dipercaya akan mampu untuk:
a) Bertindak menurut etika: tindakannya sesuai dengan etika yang berlaku.
b) Membangun kepercayaan melalui kebisaan diri: membuktikan pada orang bahwa dirinya dapat dipercaya.
c) Mengakui kesalahan sendiri dan menegur perbuatan orang lain yang tidak etis.
d) Berpegang pada prinsip: tetap teguh pada prinsipnya.
3. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh seperti tanggung jawab dalam mengelola diri. Orang yang memiliki kemampuan mengelola emosi akan mampu untuk:
a) Memenuhi komitmen: melakukan sesuatu yang sudah menjadi janjinya.
b) Bertanggung jawab untuk memperjuangkan tujuan: ketika memiliki tujuan maka akan terus berjuang untuk mencapai tujuan tersebut.
c) Teliti dan cermat dalam mengerjakan sesuatu
4. Menunjukkan kemampuan menyesuaikan diri pada berbagai situasi. Orang yang memiliki kemampuan mengelola emosi dalam beradaptasi akan mampu untuk
a) Terampil menangani perubahan situasi: mampu untuk menghadapi hal-hal yang tidak terduga.
b) Siap mengubah tanggapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan
c) Tenang dalam memandang situasi
5. Menunjukkan kemampuan untuk terbuka terhadap perubahan. Orang yang memiliki kemampuan mengelola emosi dalam inovasi akan mampu untuk:
a) Selalu mencari wawasan terbaru dari berbagai sumber.
b) Menciptakan gagasan-gagasan baru
c) Berani untuk mengubah wawasan
Adapun ciri-ciri seorang individu dengan Kemampuan Pengelolaan emosi
Menurut Safaria & Saputra (2009: 8) bahwa individu yang memiliki kemampuan mengelola emosi akan lebih cakap menangani ketegangan emosi. Reivich & Shatte (Khoerunisya,2015) dua hal penting yang terkait dengan kemampuan emosi, yaitu ketenangan dan fokus. Individu yang tingkat kemampuan mengelola emosi baik mampu mengelola kedua keterampilan ini dapat membantu meredakan emosi yang ada dan mampu memecahkan konflik secara efektif. Sebaliknya, individu dengan kemampuan mengelola emosinya rendah akan cenderung mudah stress, marah, tersinggung, dan mudah kehilangan semangat.