
Kesulitan dan hambatan pasti akan ditemui oleh mahasiswa terutama mahasiswa tingkat akhir. Banyak sekali faktor penghambat dalam pembuatan skripsi, Faktor diantaranya faktor internal yang berasal dari tingkat stres, diri sendiri, motivasi, perasaan, tingkat percaya diri, kematangan belajar, usia, sebuah kebiasaan dan perilaku yang dimilikinya. Selain itu faktor eksternal diantaranya pergaulan dengan teman sebaya, lingkungan, kualitas belajar, dosen, atau guru serta fasilitas pembelajaran lainnya. Termasuk lama studi yang di tempuh mahasiswa pada umumnya dalam menyelesaikan program sarjana.
Permasalahan biasanya dihadapi mahasiswa dalam proses penulisan skripsi diantaranya kesulitan mencari literatur, tidak tahu mau mengambil judul apa, judul yang di pakai tidak cocok, dana yang terbatas, tidak terbiasa menulis dalam arti menulis karya ilmiah, kurang terbiasa dengan sistem kerja terjadwal dengan pengaturan waktu sedemikian ketat dan masalah dengan dosen pembimbing skripsi. Banyak mahasiswa yang tidak mempunyai kemampuan dalam menulis, adanya kemampuan akademis yang kurang memadai, serta kurang adanya ketertarikan mahasiswa dalam penelitian.
Kesulitan-kesulitan tersebut pada akhirnya dapat menyebabkan stres, tidak percaya diri, putus asa, kehilangan motivasi, menunda penyusunan skripsi dan bahkan ada yang memutuskan untuk tidak menyelesaikan skripsinya dan berhenti kuliah begitu saja. Kekuatan sabar setiap orang memang berbeda dalam menghadapi sebuah kehidupan. Tidak sedikit orang yang mampu menghadapi permasalahan kehidupannya sendiri dan akan menimbulkan kesedihan yang mendalam. Tidak heran banyak mahasiswa yang stres menyelesaikan skripsi dan bentuk stres tersebut diluapkan dengan berbagai bentuk, ada yang tiduran saja, ada yang beralih untuk menggunakan jasa pembuat skripsi, ada yang pergi perlibur, ada yang melupakan begitu saja, ada yang sibuk mencari peluang bisnis, ada yang menikah saja, ada yang mengambil masa cuti, dan lebih parahnya lagi stres akibat skripsi menjadi trauma, berputus asa sehingga bunuh diri akibat stres menyelesaikan skripsi.
Selain stres, permasalahan skripsi tersebut ada juga kesenjangan sosial antar masyarakat yang berujung depresi dan gangguan jiwa. Bagaimana tidak? Ketika mahasiswa sedang mengerjakan skripsi dengan berbagai masalah tersebut banyak orang diluar sana yang tidak memahami situasi dan kondisi mahasiswa yang menyelesaikan skripsi baik dari keluarga, teman, lingkungan dan masyarakat yang menanyakan tentang skripsi atau bahkan ikut mengomentari skripsinya sedangkan lingkungan kita tidak tahu apa yang terjadi pada permasalahan skripsi yang sedang diselesaikannya. Mahasiswa akhir memang tak bisa dilepaskan dari skripsi. Kerap kali skripsi menjadi sebuah perbincangan hangat di kalangan mahasiswa senior. Apalagi bagi mahasiswa yang sudah menyandang status mahasiswa lebih dari empat tahun.
Oleh kerana itu, ada beberapa tips untuk menghindari stress. Diantaranya yaitu:
1. Mencari lingkungan dan teman yang bermanfaat.
Karena bagaimanapun lingkungan adalah faktor penting. Karena jika lingkungan kita baik, maka kita pun pasti akan terbawa baik. Faktor teman pun sangatlah penting, karena teman sama berada di posisi yang sama dengan kita. Mereka pasti akan membantu dan kamu dapat mengerjakannya berasama sama.
2. Tidur yang cukup.
Tidur yang cukup sangat membantu kita untuk membuat otak lebih segar sehingga kita dapat berpikir dengan baik dan terutama dalam merangkai kata kata. Dan ide ide yang bagus untuk penyusunan tugas akhir kita.
3. Berpikir positif.
Jadilah seseorang yang berpikir optimis, karena dengan berpikir optimis, kita memiliki pandangan yang baik ke masa depan.
4. Mengikuti bimbingan.
Jika anda bermasalah dalam hal pencarian judul, atau dosen bimbingan, Rubic atau ruangbimbingan.com hadir untuk anda dalam membantu anda mengerjakan tugas akhir. Program ini sudah bekerja sama dengan dosen dosen pembimbing di jurusan jurusan tertentu. Anda bisa menghubungi ruangbimbingan.com atau bisa menghubungi 082116530496